Rabu, 11 April 2012

cantik syukur vs cantik kufur

sebagai umat islam, kita semua tentu setuju dengan maksud kecantikan yang telah digariskan oleh Al-Qur'an dan Sunnah. kita semua tentu sepakat dan menemukan titik persamaan pada makna cantik menurut pandangan Islam yang seharusnya diketahui dan dicapai oleh setiap individu muslim.

Jika kita boleh memilih, maka semua orang akan memilih untuk menjadi cantik tetapi tidak semua orang menerima anugerah sedemikian. itulah bentuk keadilan Allah terhadap hamba-hamba-Nya, ada kelebihan dan ada kekurangan dalam diri setiap orang. mereka yang mengetahui tentang hakikat cantik, senantiasa mengutamakan pandangan Allah dari pandangan manusia. senantiasa redha dan bersyukur dengan apa yang mereka miliki, karena menurut Allah itulah yang terbaik buat mereka, seperti firman-Nya yang bermaksud : "Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian." (at-Tiin: 4) apa yang menjadi keutamaan bagi mereka ialah hati, karena hati adalah raja kerajaan diri. hati adalah wazir, pemerintah segala tingkah. apabila hati yang tenang, yang selalu mendampingi al-Qur'an, akrab dengan Tuhan, maka hati ini pasti akan menilai kecantikan dari sudut pandangan Allah. hati yang dipahat iman, kukuh dengan ilmu pengetahuan, senantiasa mengetahui dan tidak akan melangkaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan oleh syarak. dalam sebuah hadis riwayat Muslim daripada Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk tubuh kamu dan tidak melihat pada rupa paras kamu, tetapi Allah melihat pada hatimu."

Setiap orang berakhlak sesuai dengan kefahaman dan ilmu yang mereka miliki. jika seseorang rajin belajar tentang agama dan segala hukum-hukumnya, maka insya-Allah mereka akan bertindak sesuai dengan ilmu mereka, demikianlah juga mereka yang terpaku pada kecantikan fisikal semata-mata, mereka tertipu dengan dunia yang tidak kekal, mereput dan akan musnah. mereka menjadi korban persepsi tuli dan nafsu serakah. maka terhasillah "Cantik Kufur" kecantikan yang tergoda dan menggoda ke arah kehancuran ukhrawi.

Apa yang kita miliki hari ini hakikatnya juga bukan milik kita. kita hanya sebagai peminjan kepada segala kecantikan ini. bertindaklah sebagai peminjam yang baik, peminjam yang sadar dengan menghargai segala barang-barang yang dipinjam berdasarkan syarat-syarat tuannya. sesungguhnya tiada kecantikan melainkan sebuah hidup yang senantiasa dinaungi ketenangan dan kebahagiaan dalam rahmat Allah. 

Ya benar, kita semua adalah cantik yang terbaik, maka sekarang tanyalah hati, kita inginkan Cantik Syukur atau Cantik Kufur? 


-Amiza Khusyriyusof-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar